TREND
Lucas Vazquez Resmi Tinggalkan Real Madrid
Lucas Vazquez Resmi Tinggalkan Real Madrid

Lucas Vazquez Resmi Tinggalkan Real Madrid Dan Hal Ini Menciptakan Momen Haru Pada Saat Upacara Perpisahan Berlangsung. Saat ini Lucas Vazquez resmi meninggalkan Real Madrid pada akhir musim 2024–2025 setelah bertahun-tahun membela klub dari akademi hingga tim utama. Keputusan ini muncul seiring berakhirnya kontrak sang pemain dan pilihan klub untuk tidak memperpanjangnya. Selama lebih dari satu dekade di tim senior, Lucas Vazquez di kenal sebagai pemain yang setia, serba bisa, dan selalu siap saat di butuhkan, baik di posisi sayap kanan maupun sebagai bek kanan cadangan. Ia mencatat lebih dari 400 penampilan dan membantu Real Madrid meraih sejumlah gelar besar, termasuk lima Liga Champions dan empat La Liga. Kepergiannya menjadi simbol akhir dari salah satu era pemain akademi yang berhasil menembus dan bertahan di skuad utama klub sebesar Real Madrid.
Dalam perpisahannya, Lucas Vazquez menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa cintanya kepada klub, para penggemar, serta semua orang yang telah mendukungnya sepanjang karier. Ia menyebut bahwa Real Madrid akan selalu menjadi rumah, tempat ia tumbuh, berkembang, dan meraih mimpi sebagai pesepakbola profesional. Meski perannya dalam beberapa musim terakhir lebih banyak sebagai pelapis, ia tetap menjadi figur penting dalam ruang ganti karena pengalaman, semangat kerja, dan dedikasinya yang tak pernah pudar. Real Madrid pun memberikan penghormatan dengan menggelar acara perpisahan resmi yang penuh emosi, di hadiri keluarga, rekan setim, dan manajemen klub.
Hingga kini, belum ada pengumuman soal klub baru yang akan di bela Lucas Vazquez. Namun, banyak kabar menyebutkan ia mempertimbangkan tawaran dari luar Eropa, terutama dari liga-liga Timur Tengah. Meskipun begitu, kepergiannya lebih dipandang sebagai langkah realistis dalam perjalanan kariernya yang panjang. Ia pergi bukan karena gagal bersaing, melainkan karena siklus alamiah dari regenerasi tim.
Perjalanan Karier Lucas Vazquez
Perjalanan Karier Lucas Vazquez merupakan kisah tentang kesetiaan, kerja keras, dan konsistensi di tengah tekanan tinggi bermain untuk klub sebesar Real Madrid. Lahir pada 1 Juli 1991 di Curtis, Galicia, Spanyol, Lucas memulai karier sepakbola profesionalnya dari jalur akademi Real Madrid (La Fábrica). Ia bergabung dengan tim muda Real Madrid pada usia remaja dan mengasah kemampuannya di berbagai level usia hingga akhirnya promosi ke Real Madrid Castilla, tim cadangan klub. Meski sempat di anggap kurang menonjol di banding talenta lain seangkatannya, Lucas membuktikan kualitasnya lewat etos kerja yang tinggi dan kemampuannya bermain di beberapa posisi.
Tahun 2014, Real Madrid meminjamkannya ke Espanyol untuk mendapatkan menit bermain di level tertinggi. Bersama klub Katalan itu, Lucas menunjukkan performa stabil dan mendapatkan kepercayaan sebagai pemain utama. Setahun kemudian, pada musim panas 2015, Real Madrid memanggilnya kembali dan memasukkannya ke skuad utama. Di sinilah awal perjalanan panjang Lucas sebagai bagian dari tim paling elite di dunia di mulai. Ia langsung menjadi salah satu pemain kepercayaan pelatih Rafael Benítez, dan kemudian Zinedine Zidane. Meski bukan starter utama, Lucas sering menjadi pemain penting dari bangku cadangan yang mampu mengubah ritme permainan dengan kecepatan dan determinasi tinggi.
Dalam perjalanannya bersama tim utama, Lucas membantu Real Madrid meraih banyak gelar bergengsi, termasuk lima trofi Liga Champions, empat La Liga, dan berbagai gelar domestik serta internasional lainnya. Ia di kenal sebagai pemain serba guna dapat bermain sebagai winger maupun bek kanan yang membuatnya sangat berharga dalam rotasi skuad. Kemampuannya untuk bekerja keras di lapangan, bertahan maupun menyerang, dan tetap profesional meskipun bukan pilihan utama, membuatnya di hormati oleh rekan satu tim dan pelatih.
Momen Perpisahan Berlangsung Penuh Haru
Momen Perpisahan Berlangsung Penuh Haru dan menjadi salah satu momen emosional yang membekas di hati para pemain, staf, dan fans. Upacara perpisahan resmi di gelar di fasilitas latihan Valdebebas pada pertengahan Juli 2025. Hanya beberapa hari setelah klub mengonfirmasi bahwa Lucas tidak akan memperpanjang kontraknya. Dalam ruangan yang di hadiri oleh Presiden Real Madrid Florentino Pérez, rekan-rekan setim. Mantan pemain seperti Marcelo, serta keluarga Lucas, suasana terasa begitu tenang namun penuh rasa bangga dan kesedihan. Presiden Pérez dalam sambutannya memuji dedikasi Lucas sebagai contoh ideal dari seorang pemain akademi yang tumbuh dengan nilai-nilai klub: rendah hati, profesional, dan selalu siap berjuang demi lambang di dada.
Lucas Vazquez sendiri tampak menahan emosi saat berdiri di podium. Dengan suara yang bergetar, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh bagian dari klub dari pelatih, staf medis. Rekan-rekan tim, hingga para penggemar yang selalu mendukungnya tanpa henti selama bertahun-tahun. Ia menegaskan bahwa Real Madrid bukan sekadar klub, tapi bagian dari hidupnya. “Di sinilah saya tumbuh. Saya datang sebagai seorang anak dan pergi sebagai seorang pria. Real Madrid adalah rumah saya,” ucapnya sambil sesekali menyeka air mata. Kata-katanya menggambarkan betapa dalam ikatan emosionalnya dengan klub, terutama karena ia menghabiskan hampir dua dekade kariernya di sana.
Para pemain memberikan tepuk tangan panjang setelah sambutan Lucas, dan banyak yang terlihat berkaca-kaca. Beberapa rekan tim seperti Dani Carvajal dan Nacho juga turut menyampaikan pesan singkat sebagai bentuk perpisahan kepada sahabat lama mereka. Upacara ditutup dengan pemutaran video kenangan perjalanan Lucas bersama klub. Dari masa mudanya di akademi hingga gol-gol penting yang ia cetak di laga besar.
Menerima Banyak Pujian Selama Kariernya
Lucas Vazquez Menerima Banyak Pujian Selama Kariernya di Real Madrid, baik dari pelatih, rekan setim, hingga para pengamat sepak bola. Ia tidak pernah menjadi pemain yang selalu disorot media, namun kontribusinya sangat nyata dan diakui banyak pihak. Pujian pertama datang dari para pelatih seperti Zinedine Zidane dan Carlo Ancelotti. Yang menilai Lucas sebagai pemain yang disiplin, dapat diandalkan, dan punya mentalitas luar biasa. Zidane bahkan pernah menyebut bahwa Lucas adalah tipe pemain yang tidak pernah mengeluh. Dan selalu siap bermain kapan pun dibutuhkan, tak peduli posisi atau lawan. Ketangguhannya secara fisik dan mental membuatnya menjadi salah satu pemain paling dipercaya di pertandingan-pertandingan besar, meski jarang menjadi starter utama.
Di ruang ganti, Lucas di kenal sebagai pribadi yang rendah hati dan pekerja keras. Rekan-rekan setimnya, seperti Dani Carvajal dan Nacho, menyebut bahwa Lucas selalu menjadi contoh dalam latihan karena dedikasi dan sikap profesionalnya. Ia bukan hanya membawa energi positif, tetapi juga semangat kompetitif yang sehat. Banyak pemain muda di akademi Real Madrid menjadikannya panutan, karena ia membuktikan bahwa kerja keras bisa mengalahkan status bintang. Bahkan pemain besar seperti Luka Modric dan Toni Kroos beberapa kali mengungkapkan rasa hormat mereka. Kepada Lucas atas komitmennya dalam setiap pertandingan.
Pujian juga datang dari para pendukung Real Madrid yang menganggap Lucas sebagai simbol loyalitas. Di mata fans, ia mewakili nilai-nilai klub: berjuang tanpa henti, tak banyak bicara, tapi selalu hadir saat di butuhkan. Meski tidak mencetak banyak gol atau tampil mencolok, fans tetap menyukainya karena semangat juang dari Lucas Vazquez.